Jumat, 27 Juni 2014

BIG FIVE TEORI

TEORI BIG FIVE

A.  SEJARAH TEORI BIG FIVE

Sebelumnya kita telah mendengar dan telah mempelajari beberapa pendekatan-pendekatan trait seperti trait yang dikemukakan oleh Allport, Eysenck, dan Cattell. Namun dari semua teori – teori yang ada mempunyai sudut pandang yang berbeda dari segi penggunaan faktor analisis, jumlah dan juga dimensi alami dari trait.
Karena adanya perbedaan tersebut membuat pemakaian dari trait – trait ini menjadi membinggungkan padahal seperti yang kita ketahui setiap manusia memiliki keunikannya masing – masing. Karena keunikan individu manusia inilah yang akhirnya membuat para penetili – peniliti trait ingin mengadakan perubahan agar mereka dapat memiliki satu pemahaman yang sama tentang trait.
Setelah bertahun – tahun para peneliti trait belum juga memiliki pemahaman yang sama tentang trait sehingga terjadi kekacauan. Setelah melalui perdebatan yang tidak terselesaikan akhirnya sejak tahun 1980 terjadi peningkatan kualitas dan metode-metode modern khususnya pada faktor analisis sehingga semua peneliti – peneliti trait menyetujui bahwa perbedaan individu dapat dikelompokkan dalam 5 hal besar yang disebut BIG FIVE trait theory.
Para peneliti mulai berfikir bahwa dimensi Catteel yang sebanyak 16 berlebihan untuk menggambarkan kepribadian manusia. Kebanyakan studi analisis melibatkan lima diantara 16 dimensi dari Catteel serta mengadopsi dua dimensi yang juga ada dalam 3 dimensi Eysenk sehinnga penganalisis menganggap kelimanya sudah cukup untuk mencakup struktur kepribadian.
Teori Big Five pertama sekali diperkenalkan oleh Lewis R. Goldberg pada tahun 1981. Salah satu tokoh yang mengembangkan teori Big Five ini adalah Allport yang melakukan penelitian dengan bergantung pada hipotesis Lexical. Selain itu, Goldberg juga menyatakan bahwa Cattell adalah bapak intelektual dari teori Big Five. Selain Goldberg, terdapat 2 tokoh lagi yang mempelopori teori BIG FIVE, yakni Robert McCrae dan Paul Costa.

Lewis R. Goldberg
Lewis R. Goldberg adalah seorang psikologis kepribadian dari Amerika dan seorang emeritus di Universitas Oregon yang sangat erat kaitannya dengan teori Big Five taksonomi kepribadian. Pada tahun 1953 dia menerima gelar A.B dalam hubungan sosial dari Universitas Harvard. Ia mendapatkan gelar Ph. D dari psikologi di Universitas Michigan pada tahun 1958. Setelah menerima gelar dokternya, dia menjadi asisten professor dan bekerja di Universitas Stanford. Sejak 1960 dia mengajar di Universitas Oregon, dimana dia adalah Professor Emeretus. Dan Goldberg juga sudah menerbitkan lebih dari 100 artikel penelitian.

Paul T. Costa
Paul T. Costa lahir di Franklin, New Hampshire pada 28 April tahun 1942. Dia dan Robert McCrae mulai berkolaborasi pada tahun 1976. Dia menerima gelar sarjana psikologi nya dari universitas clark dan gelar dokter di human development universitas chicago. Setelah posisi akademik nya di harvard dan universitas massachusetts di boston, dia bergabung dengan nia untuk meresmikan stress and coping section. Dari tahun 1985 sampai 2009 ia adalah kepala laboratorium kepribadian dan kognisi (sekarang laboratorium behavioral neuroscience). Minat penelitiannya termasuk pengembangan dewasa, penilaian kepribadian, dan penyakit alzheimer.

Robert R. McCrae
Robert R. McCrae lahir di maryville, missouri pada tahun 1949, anak bungsu dari 3 bersaudara. Adalah seorang psikolog kepribadian yang melakukan penelitian penuh di program intramural dari national institute on aging. Minat penelitiannya termasuk struktur kepribadian, penilaian, dan umur pengembangan; pengaruh ciri kepribadian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan, dan universalitas lintas budaya dari ciri kepribadian. Dia menerima gelar ba dalam bidang filsafat dari michigan state university dan gelar ph.d di psikologi kepribadian dari universitas boston.
Big Five digunakan untuk  menggambarkan kepribadian seorang individu yang di deskripsikan dengan 5 kata atau label besar yaitu :
1.      Neuroticism (N)
2.      Extraversion (E)
3.      Openness (O)
4.      Agreeableness (A)
5.      Conscientiousness (C)
Kelima dimensi ini dapat diterapkan pada berbagai teknik penilaian tingkat kepribadian seseorang, tes objektif, dan observasi.  Kelima faktor diatas adalah hasil dari perpaduan faktor – faktor trait dari tokoh – tokoh sebelumnya.


B.  DEFENISI KEPRIBADIAN
Lewis Goldberg
Manusia dibedakan kepada karakter-karekter serta kepribadian yang dipunyai oleh setiap individu. Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri, sikap, dan pola berfikir sendiri yang banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka dibesarkan dan bentuk pendidikan yang diperoleh.
Paul T.Costa. Jr
Kepribadian merupakan penentu penting dari cara-cara orang menghadapi stres.
Robert R.McCrae
Kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan.

C. STRUKTUR KEPRIBADIAN

Struktur Kepribadian merupakan suatu aspek kualitas yang relative stabil yang membedakan antar individu.
         Unit analisis yaitu variable dasar untuk memahami kepribadian yang terdiri dari traits, type dan system kepribadian.
a.      Traits adalah respon yang konsisten pada berbagai situasi
1.      Neuroticism = menilai penyesuaian vs ketidakstabilan emosional. mengidentifikasi individu rentan terhadap tekanan psikologis, ide realistis, keinginan yang berlebihan atau dorongan.
2.      Extraversion = menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, tingkat aktivitas, kebutuhan stimulasi dan kapasitas untuk kesenangan.
3.      Openness = menilai pencarian proaktif dan apresiasi pengalaman untuk kepentingan diri sendiri, toleransi untuk dan eksplorasi asing
4.      Agreeableness = menilai kualitas dari satu orientasi dalam diri sepanjang rangkaian kesatuan dari rasa iba sampai antagonis di dalam pikiran, perasaan dan perbuatan.
5.      Conscientiousness = menilai tingkat organisasi individu, ketekunan dan motivasi dalam tujuan yang diarahkan oleh perilaku. kontras diandalkan, orang cerewet dengan mereka yang lesu dan ceroboh.
b.      Type adalah traits yang dikelompokkan dalam karakteristik tertentu. Terdapat 2 karakteristik trais yaitu
1.      Karakteristik berdasarkan skor tinggi
-          Neuroticism = khawatiran, gugup, merasa tidak aman, tidak sesuai, emosional dan suka bersedih tanpa alasan.
-          Extraversion = supel, aktif, banyak bicara, suka berorientasi, fun-loving, memiliki kasih saying.
-          Openness = memiliki rasa ingin tahu, aneh, ketertarikan yang besar, kreatif,alami, imajinatif, modern.
-          Agreeableness = berhati lembut, baik hati, saling percaya, penolong, pemaaf, mudah tertipu,jujur
-          Conscientiousness = terorganisi, dapat diandalkan, pekerja keras, disiplin diri, tepat waktu, teliti, rapi, tekun dan ambisius.
2.      Karakteristik berdasarkan skor rendah
-          Neuroticism = tenang, santai, tidak emosional, tabah, aman, puas diri
-          Extraversion = pendiam, sederhana, pemurung, penyendiri, focus pada tugas, pemalu
-          Openness = konvensional, rendah hati, memiliki kepentingan yang sempit, tidak artistic dan tidak analitik
-          Agreeableness =  sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, dendam, kejam, pemarah, manipulative
-          Conscientiousness = tidak ada tujuan, tidak dapat diandalkan,pelamas, ceroboh, teledor, lalai,berkemauan lemah, hedonistic.
c.       System adalah kumpulan berbagai bagian-bagian yang saling berkaitan dalam menghasilkan suatu fenomena perilaku.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN

Menurut Allport sifat merupakan unit dasar dari kepribadian. Ia berpendapat bahwa sifat itu ada dan berkedudukan di sistem saraf. Allport dan tokoh big Five lainnya mempresentasikan disposisi kepribadian umum yang menjelaskan keteraturan fungsi seseorang dari satu situasi ke situasi yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang lain.
Dinamika Proses Kepribadian dalam teori Big Five pada dasarnya berkembang melalui teori kepribadian Eysenck dan Cattell. Baik teori Eysenck maupun Cattell memiliki asumsi yang sama tentang karakteristik alamiah sifat kepribadian dan kegunaan analisis faktor dalam mengidentifikasikan sifat seseorang. Diantara ketiga tokoh pendekatan trait terdapat pandangan mengenai penggunaan faktor analisa mengenai jumlah dan dimensi sifat dasar yang diperlukan untuk mampu mendeskripsikan kepribadian.
Melalui pendapat tersebut big five personality mulai ditemukan. Pada awalnya diperkenalkan oleh Lewis R.Goldberg. Mula-mula hanya ditemukan tiga trait, yang diantarnya yaitu neuroticism, extraversion, openness. Lalu, teorinya tersebut dikembangkan oleh Paul T.Costa dan Robert R McCrae dengan menambahkan dua trait lagi agar tedapat lima trait yang sesuai dengan sebutan Big Five. Kedua trait tersebut yaitu agreeblesness dan conscientiousness.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar