TEORI
BIG FIVE
A. SEJARAH TEORI
BIG FIVE
Sebelumnya kita telah mendengar dan telah mempelajari beberapa
pendekatan-pendekatan trait seperti trait yang dikemukakan oleh Allport,
Eysenck, dan Cattell. Namun dari semua teori – teori yang ada mempunyai sudut
pandang yang berbeda dari segi penggunaan faktor analisis, jumlah dan juga
dimensi alami dari trait.
Karena adanya perbedaan tersebut membuat pemakaian dari trait – trait ini
menjadi membinggungkan padahal seperti yang kita ketahui setiap manusia memiliki
keunikannya masing – masing. Karena keunikan individu manusia inilah yang
akhirnya membuat para penetili – peniliti trait ingin mengadakan perubahan agar
mereka dapat memiliki satu pemahaman yang sama tentang trait.
Setelah bertahun – tahun para peneliti trait belum juga memiliki pemahaman
yang sama tentang trait sehingga terjadi kekacauan. Setelah melalui perdebatan
yang tidak terselesaikan akhirnya sejak tahun 1980 terjadi peningkatan kualitas
dan metode-metode modern khususnya pada faktor analisis sehingga semua peneliti
– peneliti trait menyetujui bahwa perbedaan individu dapat dikelompokkan dalam
5 hal besar yang disebut BIG FIVE trait theory.
Para peneliti mulai berfikir bahwa dimensi Catteel yang sebanyak 16
berlebihan untuk menggambarkan kepribadian manusia. Kebanyakan studi analisis
melibatkan lima diantara 16 dimensi dari Catteel serta mengadopsi dua dimensi
yang juga ada dalam 3 dimensi Eysenk sehinnga penganalisis menganggap kelimanya
sudah cukup untuk mencakup struktur kepribadian.
Teori Big Five pertama sekali diperkenalkan oleh Lewis R. Goldberg pada
tahun 1981. Salah satu tokoh yang mengembangkan teori Big Five ini adalah
Allport yang melakukan penelitian dengan bergantung pada hipotesis Lexical.
Selain itu, Goldberg juga menyatakan bahwa Cattell adalah bapak intelektual
dari teori Big Five. Selain Goldberg, terdapat 2 tokoh lagi yang mempelopori
teori BIG FIVE, yakni Robert McCrae dan Paul Costa.
Lewis R. Goldberg
Lewis
R. Goldberg adalah seorang psikologis kepribadian dari Amerika dan seorang
emeritus di Universitas Oregon yang sangat erat kaitannya dengan teori Big Five
taksonomi kepribadian. Pada tahun 1953 dia menerima gelar A.B dalam hubungan
sosial dari Universitas Harvard. Ia mendapatkan gelar Ph. D dari psikologi di
Universitas Michigan pada tahun 1958. Setelah menerima gelar dokternya, dia
menjadi asisten professor dan bekerja di Universitas Stanford. Sejak 1960 dia
mengajar di Universitas Oregon, dimana dia adalah Professor Emeretus. Dan
Goldberg juga sudah menerbitkan lebih dari 100 artikel penelitian.
Paul T. Costa
Paul T.
Costa lahir di Franklin, New Hampshire pada 28 April tahun 1942. Dia dan Robert
McCrae mulai berkolaborasi pada tahun 1976. Dia menerima gelar sarjana
psikologi nya dari universitas clark dan gelar dokter di human development
universitas chicago. Setelah posisi akademik nya di harvard dan
universitas massachusetts di boston, dia bergabung dengan nia untuk
meresmikan stress and coping section. Dari tahun 1985 sampai 2009 ia
adalah kepala laboratorium kepribadian dan kognisi (sekarang laboratorium
behavioral neuroscience). Minat penelitiannya termasuk pengembangan dewasa,
penilaian kepribadian, dan penyakit alzheimer.
Robert R. McCrae
Robert R.
McCrae lahir di maryville, missouri pada tahun 1949, anak bungsu dari 3
bersaudara. Adalah seorang psikolog kepribadian yang melakukan penelitian penuh
di program intramural dari national institute on aging. Minat penelitiannya
termasuk struktur kepribadian, penilaian, dan umur pengembangan; pengaruh ciri
kepribadian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan, dan universalitas
lintas budaya dari ciri kepribadian. Dia menerima gelar ba dalam bidang
filsafat dari michigan state university dan gelar ph.d di psikologi kepribadian
dari universitas boston.
Big
Five digunakan untuk menggambarkan
kepribadian seorang individu yang di deskripsikan dengan 5 kata atau label
besar yaitu :
1. Neuroticism (N)
2. Extraversion (E)
3. Openness (O)
4. Agreeableness (A)
5. Conscientiousness (C)
Kelima
dimensi ini dapat diterapkan pada berbagai teknik penilaian tingkat kepribadian
seseorang, tes objektif, dan observasi.
Kelima faktor diatas adalah hasil dari perpaduan faktor – faktor trait
dari tokoh – tokoh sebelumnya.
B. DEFENISI
KEPRIBADIAN
Lewis Goldberg
Manusia
dibedakan kepada karakter-karekter serta kepribadian yang dipunyai oleh setiap
individu. Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri, sikap, dan pola berfikir
sendiri yang banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka dibesarkan dan
bentuk pendidikan yang diperoleh.
Paul T.Costa. Jr
Kepribadian
merupakan penentu penting dari cara-cara orang menghadapi stres.
Robert R.McCrae
Kepribadian
adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola
konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan.
C. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Struktur Kepribadian merupakan suatu aspek kualitas
yang relative stabil yang membedakan antar individu.
Unit analisis yaitu variable dasar untuk memahami
kepribadian yang terdiri dari traits, type dan system kepribadian.
a. Traits adalah respon yang konsisten pada berbagai situasi
1. Neuroticism = menilai penyesuaian vs ketidakstabilan
emosional. mengidentifikasi individu rentan terhadap tekanan psikologis, ide
realistis, keinginan yang berlebihan atau dorongan.
2. Extraversion = menilai kuantitas dan intensitas
interaksi interpersonal, tingkat aktivitas, kebutuhan stimulasi dan kapasitas
untuk kesenangan.
3. Openness = menilai pencarian proaktif dan apresiasi
pengalaman untuk kepentingan diri sendiri, toleransi untuk dan eksplorasi asing
4. Agreeableness = menilai kualitas dari satu orientasi
dalam diri sepanjang rangkaian kesatuan dari rasa iba sampai antagonis di dalam
pikiran, perasaan dan perbuatan.
5. Conscientiousness = menilai tingkat organisasi
individu, ketekunan dan motivasi dalam tujuan yang diarahkan oleh perilaku.
kontras diandalkan, orang cerewet dengan mereka yang lesu dan ceroboh.
b.
Type adalah traits yang dikelompokkan dalam
karakteristik tertentu. Terdapat 2 karakteristik trais yaitu
1. Karakteristik berdasarkan skor tinggi
-
Neuroticism =
khawatiran, gugup, merasa tidak aman, tidak sesuai, emosional dan suka bersedih
tanpa alasan.
-
Extraversion = supel,
aktif, banyak bicara, suka berorientasi, fun-loving, memiliki kasih saying.
-
Openness = memiliki rasa
ingin tahu, aneh, ketertarikan yang besar, kreatif,alami, imajinatif, modern.
-
Agreeableness = berhati
lembut, baik hati, saling percaya, penolong, pemaaf, mudah tertipu,jujur
-
Conscientiousness =
terorganisi, dapat diandalkan, pekerja keras, disiplin diri, tepat waktu,
teliti, rapi, tekun dan ambisius.
2.
Karakteristik
berdasarkan skor rendah
- Neuroticism = tenang, santai, tidak emosional, tabah,
aman, puas diri
- Extraversion = pendiam, sederhana, pemurung,
penyendiri, focus pada tugas, pemalu
- Openness = konvensional, rendah hati, memiliki
kepentingan yang sempit, tidak artistic dan tidak analitik
-
Agreeableness = sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif,
dendam, kejam, pemarah, manipulative
-
Conscientiousness =
tidak ada tujuan, tidak dapat diandalkan,pelamas, ceroboh, teledor,
lalai,berkemauan lemah, hedonistic.
c. System adalah kumpulan berbagai bagian-bagian yang saling berkaitan dalam
menghasilkan suatu fenomena perilaku.
D. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Menurut Allport sifat merupakan unit dasar dari
kepribadian. Ia berpendapat bahwa sifat itu ada dan berkedudukan di sistem
saraf. Allport dan tokoh big Five lainnya mempresentasikan disposisi
kepribadian umum yang menjelaskan keteraturan fungsi seseorang dari satu
situasi ke situasi yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang lain.
Dinamika Proses Kepribadian dalam teori Big Five pada
dasarnya berkembang melalui teori kepribadian Eysenck dan Cattell. Baik teori
Eysenck maupun Cattell memiliki asumsi yang sama tentang karakteristik alamiah
sifat kepribadian dan kegunaan analisis faktor dalam mengidentifikasikan sifat
seseorang. Diantara ketiga tokoh pendekatan trait terdapat pandangan mengenai
penggunaan faktor analisa mengenai jumlah dan dimensi sifat dasar yang
diperlukan untuk mampu mendeskripsikan kepribadian.
Melalui pendapat tersebut big five personality mulai
ditemukan. Pada awalnya diperkenalkan oleh Lewis R.Goldberg. Mula-mula hanya
ditemukan tiga trait, yang diantarnya yaitu neuroticism, extraversion,
openness. Lalu, teorinya tersebut dikembangkan oleh Paul T.Costa dan Robert R
McCrae dengan menambahkan dua trait lagi agar tedapat lima trait yang sesuai
dengan sebutan Big Five. Kedua trait tersebut yaitu agreeblesness dan
conscientiousness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar