KREATIVITAS
Creative Problem
Solving: Convergent and Divergent Thinking
Apa yang dimaksud
dengan kreativitas?
Tidak
ada definisi yang pasti mengenai kreativitas. Namun kita dapat
mendefinisikannya dalam cakupan yang umum, yaitu kemampuan untuk menghasilkan
suatu karya yang baru dan bernilai bagi orang-orang, semisal mainan, solusi
untuk masalah sosial, puisi, sumber energi, ataupun nada-nada, dan bersifat
berguna, memiliki nilai keindahan, informatif, dan lain-lain.
Convergent
Thinking adalah cara berpikir berdasarkan
fakta dan logika, serta fokus pada pemecahan masalah untuk mencari jawaban yang
benar. Convergent thinking inilah
yang sering ditekankan dalam dunia pendidikan, yang mana siswa harus memecahkan
permasalah dengan menemukan jawaban yang paling “benar”. Sedangkan Divergent thinking adalah cara berpikir
yang bebas aturan, tidak terlalu terarah, dan tidak biasa. Orang yang ahli
berpikir secara divergen ini biasa disebut dengan kreatif karena ia mampu untuk
berpikir diluar batas mental set.
Banyak
orang yang berpikir bahwa kreativitas merupakan bagian
dari inteligensi, tapi para ahli mempercayai bahwa kreativitas pada tingkat
tertentu memiliki konsep yang terpisah dari inteligensi pada umumnya. Raaheim
dan Kauffman (1972) memberikan bukti bahwa orang yang sukses memecahkan masalah
baru memiliki cara yang berbeda dalam memecahkan masalahnya. Mereka berusaha
mencari solusi terhadap permasalahannya terlebih dahulu sebelum menyerah.
Bagaimana proses
berpikir kreatif?
Wallas
(1926) menyatakan berpikir kreatif terjadi dalam empat tahap.Yang petama adalah
persiapan, yang termasuk didalamnya
upaya untuk merumuskan masalah, menarik fakta-fakta yang relevan, dan
memikirkan solusi yang mungkin diterapkan.Yang kedua, inkubasi, periode untuk memberikan jeda yang bersifat sementara.Hal
ini diperlukan untuk memberikan ruang berpikir sebelum melanjutkan ke tahap
yang selanjutnya.Wallas mempercayai bahwa dengan memberikan waktu inkubasi ini
dapat menambah kemampuan berpikir kreatif.Yang ketiga adalah pencerahan, yaitu wawasan yang muncul
tiba-tiba yang berkaitan dengan solusi.Yang keempat adalah pembuktian.
Pemecahan
masalah kreatif tidak begitu terlihat saat-saat ini, akan tetapi sejarah
mencatat bahwa betapa banyak permasalahan-permasalahan yang sulit dapat
dipecahkan secara kreatif dalam sekejap yang diperoleh dari periode persiapan
dan inkubasi (Siegler, 2000). Contohnya adalah kisah Archimedes yang diberi
tantangan olah rajanya untuk menentukan apakah mahkota sang raja terbuat dari
emas asli atau bukan. Ia memikirkan solusinya begitu lama, tetapi saat ia
memutuskan untuk istirahat dan mandi tiba-tiba ia menemukan solusinya dengan
merendam mahkota raja kedalam bak mandinya. Apabila mahkota itu terbuat dari
emas asli maka banyak air yang akan merembes keluar dari bak mandinya, apabila
tidak maka hanya sedikit air yang akan merembes keluar.
Kreativitas adalah suatu kemampuan
untuk menghasilkan suatu karya yang baru dan bernilai bagi orang-orang, semisal
mainan, solusi untuk masalah sosial, puisi, sumber energi, ataupun nada-nada,
dan bersifat berguna, memiliki nilai keindahan, informatif, Menurut Rogers faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas yaitu faktor intrinsik (dalam diri) dan faktor ekstrinsik (keamanan
psikologi dan kebebasan psikologis). Kreativitas juga memiliki banyak manfaat
untuk kehidupan sehari-hari diantaranya salah satu faktor kesuksesan suatu usaha,
awal terjadinya inovasi dan perubahan, dan meningkatkan kualitas dan taraf
hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar