Jumat, 27 Juni 2014

Kreatifitas


  KREATIVITAS
Creative Problem Solving: Convergent and Divergent Thinking
Apa yang dimaksud dengan kreativitas?
Tidak ada definisi yang pasti mengenai kreativitas. Namun kita dapat mendefinisikannya dalam cakupan yang umum, yaitu kemampuan untuk menghasilkan suatu karya yang baru dan bernilai bagi orang-orang, semisal mainan, solusi untuk masalah sosial, puisi, sumber energi, ataupun nada-nada, dan bersifat berguna, memiliki nilai keindahan, informatif, dan lain-lain.
Convergent Thinking adalah cara berpikir berdasarkan fakta dan logika, serta fokus pada pemecahan masalah untuk mencari jawaban yang benar. Convergent thinking inilah yang sering ditekankan dalam dunia pendidikan, yang mana siswa harus memecahkan permasalah dengan menemukan jawaban yang paling “benar”. Sedangkan Divergent thinking adalah cara berpikir yang bebas aturan, tidak terlalu terarah, dan tidak biasa. Orang yang ahli berpikir secara divergen ini biasa disebut dengan kreatif karena ia mampu untuk berpikir diluar batas mental set.
Banyak orang yang berpikir bahwa kreativitas merupakan bagian dari inteligensi, tapi para ahli mempercayai bahwa kreativitas pada tingkat tertentu memiliki konsep yang terpisah dari inteligensi pada umumnya. Raaheim dan Kauffman (1972) memberikan bukti bahwa orang yang sukses memecahkan masalah baru memiliki cara yang berbeda dalam memecahkan masalahnya. Mereka berusaha mencari solusi terhadap permasalahannya terlebih dahulu sebelum menyerah.
Bagaimana proses berpikir kreatif?
Wallas (1926) menyatakan berpikir kreatif terjadi dalam empat tahap.Yang petama adalah persiapan, yang termasuk didalamnya upaya untuk merumuskan masalah, menarik fakta-fakta yang relevan, dan memikirkan solusi yang mungkin diterapkan.Yang kedua, inkubasi, periode untuk memberikan jeda yang bersifat sementara.Hal ini diperlukan untuk memberikan ruang berpikir sebelum melanjutkan ke tahap yang selanjutnya.Wallas mempercayai bahwa dengan memberikan waktu inkubasi ini dapat menambah kemampuan berpikir kreatif.Yang ketiga adalah pencerahan, yaitu wawasan yang muncul tiba-tiba yang berkaitan dengan solusi.Yang keempat adalah pembuktian.
Pemecahan masalah kreatif tidak begitu terlihat saat-saat ini, akan tetapi sejarah mencatat bahwa betapa banyak permasalahan-permasalahan yang sulit dapat dipecahkan secara kreatif dalam sekejap yang diperoleh dari periode persiapan dan inkubasi (Siegler, 2000). Contohnya adalah kisah Archimedes yang diberi tantangan olah rajanya untuk menentukan apakah mahkota sang raja terbuat dari emas asli atau bukan. Ia memikirkan solusinya begitu lama, tetapi saat ia memutuskan untuk istirahat dan mandi tiba-tiba ia menemukan solusinya dengan merendam mahkota raja kedalam bak mandinya. Apabila mahkota itu terbuat dari emas asli maka banyak air yang akan merembes keluar dari bak mandinya, apabila tidak maka hanya sedikit air yang akan merembes keluar.
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menghasilkan suatu karya yang baru dan bernilai bagi orang-orang, semisal mainan, solusi untuk masalah sosial, puisi, sumber energi, ataupun nada-nada, dan bersifat berguna, memiliki nilai keindahan, informatif, Menurut Rogers faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu faktor intrinsik (dalam diri) dan faktor ekstrinsik (keamanan psikologi dan kebebasan psikologis). Kreativitas juga memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari diantaranya salah satu faktor kesuksesan suatu usaha, awal terjadinya inovasi dan perubahan, dan meningkatkan kualitas dan taraf hidup manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar